BAHAYA KEKURANGAN PROTEIN
Apa Itu Protein?
Protein merupakan unsur penting yang mampu menopang pertumbuhan dan dapat memelihara keseimbangan tubuh. Pada tahun 1838, protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius yang hingga saat ini sering diteliti oleh para ilmuwan. Protein sendiri merupakan komponen senyawa organik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, fosfor, nitrogen, oksigen dan asid amino yang sangat penting. Unsur-unsur ini kerap ditemui dalam makanan yang mengandungi protein, yang di ambil setiap hari.
Fungsi protein adalah:
- Sebagai enzim yang mampu mempercepat reaksi biologi
- Pembentukan sel darah merah, hingga dapat mengangkut oksigen ke eritrosit
- Pengatur metabolisme tubuh
- Pembentuk sistem imun atau antibodi
- Penghancur dan penetral zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh
- Penyembuh luka hingga dapat meregenerasi sel, utamanya pada kulit
- Penyeimbang alkali yang mampu menjaga ph cairan pada tubuh
- Pembentuk otot yang membantu perkembangan pada anak-anak dan remaja
Oleh kerana protein memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk tubuh, maka tentu sahaja tubuh akan mudah bereaksi terhadap penyakit akibat kekurangan protein yang cukup. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat dikongsikan akibat kekurangan protein, boleh jadi sangat membahayakan hingga menyebabkan kematian. Berikut ini diantaranya:
1. Marasmus
Marasmus merupakan bentuk kekurangan zat makanan yang melampau, yang paling banyak ditemui pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyebabnya boleh terjadi kerana kekurangan protein yang sering disertai dengan gejala kekurangan karbohidrat. Penyakit ini tentu cukup berbahaya dan boleh menyebabkan kematian.
Ciri-ciri :
- Berat badan kurang dari 60% dari berat badan yang seharusnya.
- Suhu badan menjadi rendah.
- Kulit di tubuh melonggar dan berkedut sehingga bentuk tulang sangat nampak.
- Berwajah lonjong dan tampak lebih tua.
- Perut berbentuk cekung yang biasa disertai dengan cirit birit.
- Kehilangan nafsu makan.
2. Kwashiorkor
Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang terjadi akibat kekurangan zat makanan yang teruk pada kanak-kanak yang disebabkan oleh diet yang terlalu tinggi dalam karbohidrat dan rendah protein. Berbeza dengan marasmus, penyakit ini paling banyak dihidapi oleh kanak-kanak usia 1 hingga 3 tahun. Apabila dihidapi marasmus, tubuh penderitanya cenderung kurus, maka pada kwashiorkor penampilan dari penderita terlihat normal.
Walaupun begitu, penyakit ini harus diambil berat kerana jika tidak kanak-kanak ini, pertumbuhannya akan terbantut bahkan boleh mengalami cacat mental, seperti ADHD.
Ciri-ciri :
- Mengalami kelelahan yang tinggi
- Terjadi pembengkakan pada perut, juga pada punggung, kaki dan tangan
- Sering mengalami cirit birit
- Berwajah bulat
- Pandangan mata sayu
- Rambut menjadi kusam, tipis hingga kemerahan dan mudah gugur
- Kehilangan nafsu makan
- Hati berlemak dan membesar
- Kekeringan pada kulit hingga bersisik dan pecah-pecah
- Luka lambat untuk sembuh
- Sering disertai dengan infeksi yang akut
- Anemia dan xeroftalmia
3. Cachexia
Penyakit cachexia merupakan penyakit yang menyerang seseorang akibat kekurangan protein. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanser, kegagalan fungsi ginjal, penyakit menular AIDS, bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
Ciri-ciri :
- Kerap merasa lelah walaupun hanya beraktifitas ringan.
- Menipisnya otot rangka.
- Terjadinya degradasi protein.
- Berat badan menurun secara yang ekstrim.
4. Kegagalan Fungsi Hati
Kegagalan fungsi hati adalah merupakan penyakit yang menyebabkan kerosakan dan kehilangan fungsi hati akibat ketidakmampuan sel hati untuk beregenerasi. Hal ini juga menjadi penyakit akibat kekurangan protein. Oleh kerana penyakit ini adalah sangat merbahaya, maka keadaan pesakit sangat memerlukan perhatian pakar perubatan.
Ciri-ciri :
- Merasa mual
- Nafsu makan berkurangan
- Sering mengalami rasa lelah
- Kulit dan mata menguning jika telah mencapai tahap akut
- Pembengkakan pada perut
- Mengalami cirit birit
- Gampang memar dan berdarah
5. Apati
Apati merupakan sikap tidak mempunyai perasaan dan emosi atau tidak ambil peduli. Kesan penyakit akibat kekurangan protein ini, boleh mempengaruhi tingkah laku dan fungsi kognitif. Biasanya, apati sering disertai dengan depresi. Namun, kedua hal ini berbeza. Jika depresi berupa gangguan emosi, maka apati berupa gangguan motivasi.
Ciri-ciri :
- Kurangnya usaha sehingga sering bergantung pada orang lain
- Tidak ada keinginan untuk belajar hal-hal baru
- Kurang peduli terhadap masalah
- Fluktuasi emosi tidak terjadi
- Kurangnya respon terhadap suatu peristiwa atau kejadian
6. Edema
Penyakit edema ini merupakan nama lain dari retensi air, yakni penyakit kekurangan protein yang paling sering diderita manusia. Jika darah yang mengalir pada tubuh tidak memiliki protein yang cukup, maka seseorang boleh mengalami gejala tekanan darah rendah sehingga mengakibatkan pusing, pening, lemas dan malas.
Akibatnya, genre darah yang tidak mengandungi protein dapat membentuk jaringan pada sekitar pembuluh darah yang mirip dengan gumpalan air. Jaringan inilah yang biasa disebut dengan edema.
Ciri-ciri :
- Pembengkakan pada kulit dan kadang terasa kenyal
- Kadang disertai nyeri atau tidak
- Kadang disertai demam atau tidak
7. Rambut Gugur
Rambut yang gugur secara tidak normal boleh terjadi akibat tubuh kekurangan protein. Ketika ratusan helai rambut mengalami keguguran tiap hari, maka ini merupakan tanda bahawa seseorang itu sedang mengalami penyakit rambut gugur. Hal ini tentu saja tidak boleh dianggap remeh kerana lama-kelamaan dapat membuatkan kepala menjadi botak, bahkan sukar untuk tumbuh kembali.
Ciri-ciri :
- Rambut mudah gugur ketika sikat atau disisir tangan
- Banyak rambut gugur ketika bangun tidur
- Banyaknya rambut yang menempel pada pakaian
8. Gangguan Otak
Otak merupakan pusat saraf manusia agar dapat berfikir serta mampu menggerakkan tubuh. Jika seseorang kekurangan protein, maka kecepatan berfikir seseorang itu akan menjadi rendah bahkan boleh mengakibatkan gangguan yang parah atau fatal. Misalnya seperti berkurangnya kecepatan motorik, mudah stres atau depresi, dan lainnya.
9. Penyakit Jantung
Jantung yang berdetak dalam tubuh manusia ternyata sangat memerlukan protein. Ini kerana, jika tubuh seseorang kekurangan protein, maka denyut jantung yang boleh dihasilkan sangat rendah iaitu dibawah 60 kali denyutan dalam satu minit.
Ciri-ciri :
- Sering mengalami sesak nafas
- Biasa mengalami gejala batuk
- Nafsu makan menjadi berkurang
- Mudah lelah atau lemas
10. Kelelahan
Tubuh yang sering mengalami kelelahan merupakan salah satu tanda bahawa seseorang kekurangan protein. Jika protein ini tidak cukup untuk tubuh, maka jaringan otot yang mengalami kelelahan menjadi ro sehingga tidak dapat melakukan regenerasi.
Adapun beberapa hal membahayakan yang ditimbulkan oleh kelelahan ini seperti kekejangan, rheumatik dan lainnya.
Ciri-ciri :
- Mudah merasa resah.
- Sering jatuh tertidur ketika sedang duduk atau ketika melakukan aktiviti.
- Merasa kurang keseimbangan pada tubuh.
- Mudah marah.
- Sukar berkonsentrasi.
Keperluan protein bagi manusia normal setiap hari ialah 20mg. Jumlah ini mencukupi untuk membina sel dan membantu menghasilkan tenaga setiap hari. Bagi ahli sukan dan pekerja buruh kasar, keperluan tersebut berganda kepada 50mg setiap hari. Tahukah anda bahawa dalam segelas susu lembu terdapat 200mg protein. Susu lembu yang dihasilkan dalam tempoh 1 bulan selepas melahirkan anak akan menghasilkan 2,000mg protein bagi setiap gelas iaitu 10 kali lebih banyak daripada biasa. Biasanya penternak lembu tidak akan memerah susu lembu yang baru melahirkan anak dalam tempoh sebulan.
Bagi ahli sukan terutama ahli bina badan, terdapat susu compounded atau yang telah diformulakan supaya kandungan protein di dalamnya menjadi antara 2,000mg ke 10,000mg protein bagi setiap gelas. Kebanyakkannya mereka selesa mengambil 5,000mg sehari.
Kesimpulannya.. penyakit akibat kekurangan protein tentu boleh terjadi pada sesiapa saja. Kita perlu waspada dengan melakukan gaya hidup sihat terhadap diet harian yang mencukupi dan seimbang dengan keperluan nutrisi protein ini.
0 comments:
Post a Comment